28 Mei 2013

ISLAM DALAM NEGARA & PEMBANGUNAN


Sebagai "rahmatan lil alamin" islam tak dapat dipisahkan dalam setiap sendi-sendi kehidupan setiap manusia.. Dalam setiap bidang yang diisinya, Islam memiliki peran yang sangat penting. Tak terkecuali dalam bidang pemerintahan dan Negara, dimana Islam dan Negara khususnya Negara Indonesia memiliki perannya masing-masing dalam proses penyejahteraan umat manusia serta tak dapat dipisahkan satu sama lain, hal ini sesuai dengan Al Qur’an:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ( An Nisa:59)



Jelaslah bahwa setiap orang beriman harus taat kepada Allah, Rasul dan Pemimpin diantaranya (ditafsirkan sebagai pemimpin Negara). Sehingga muncul keterkaitan antara iman dalam islam dan konsep pemimpin dalam Negara. Keterkaitan itu menimbulkan suatu timbal balik antara Negara dengan agama sehingga menimbulkan ketergantungan karena adanya peran masing-masing, baik itu peran islam dalam Negara atau peran Negara dalam Islam.

A. Peran Islam dalam Negara
Islam mempunyai peran yang sangat penting di Negara Indonesia. Peran Islam di Negara Indonesia sudah ada sejak zaman kelahiran Negara Indonesia, perkembangan Negara Indonesia hingga kehidupan mendatang Indonesia
• Peran Islam dalam Kelahiran bangsa Indonesia
Di dalam buku-buku sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, sudah menjadi suatu kepastian apabila muncul para pahlawan-pahlawan dari kalangan Islam seperti Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran diponegoro, Fatahilah dan sebagainya. Mereka melakukan ini semata-mata untuk jihad melawan penjajah yang mereka anggap sebagai kaum kafir. Sebagai mana disebut dalam firman Allah:
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas".( Al Baqarah 190).
Tak hanya melalui perlawanan bersenjata saja, banyak di antara kaum muslim yang berjuang dengan menngunakan organisasi. Contohnya: H.O.S Tjokroaminoto dan Ahmad Dahlan dengan organisai-organisasi Islamnya seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam, Persatuan Umat Islam, Nadhlatul Ulama dan Majelis A’la Indonesia
• Peran Islam dalam perkembangan bangsa Indonesia
Seiring dengan berlalunya zaman, maka muncullah gerakan-gerakan Islam yang baru. Antara 1950-1954, mereka menolak gagasan pendirian negara Islam sekaligus menerima Pancasila sebagai dasar negara. Pada 1960-an, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Persatuan Islam Indonesia (PII) memainkan peran besar dalam demonstrasi menjatuhkan rezim Sukarno. Dominasi keduanya menandai signifikasi pertama inteligensia Muslim Indonesia pasca kemerdekaan.
Selanjutnya, lahir generasi generasi baru yang sebagian anggotanya lahir pada 1970-an dan 1980-an seperti Ulil Abshar Abdalla, Fachri Hamzah. Generasi ini, menurut Yudi, tidak homogen karena rivalitas para pengikutnya terutama mengenai masalah manhaj (metode penalaran), jaringan intelektual dan persaingan memperebutkan kepemimpinan. Harakah yang paling berpengaruh, ialah harakah yang dipengaruhi Ikhwanul Muslimin, yakni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan partai politiknya, Partai Keadilan Sejahteran (PKS) sebagai sarana untuk menegakkan demokrasi di Indonesia.
Jangan dilepaskan juga peran mahasiswa Islam pada saat ini bagi Indonesia. Mereka sangat besar adilnya dalam pnegakkan syariah Islam seperti melakukan aksi dukungan terhadap RUU Pornografi, Penggalangan bantuan untuk Palestina dan studi-studi mengenai Islam.
Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.( Yunus : 14)
• Peran Islam untuk masa depan Indonesia
Sebagai agama yang universal dan berlaku sepanjang zaman,Islam sudah pasti dapat diterapkan guna menyongsong kehidupan masa depan yang lebih baik di Indonesia., Kita lihat sekarang mulai muncul bank-bank syariah dan lembaga perkreditan syariah yang pada akhirnya ditunjukkan kepada kemashlahatan ummat.
Tak ketinggalan juga peran politik di Indonesia yang semakin menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya partai-partai yang bernafaskan Islam dalam Pemilihan Umum serta Calon-calon legislative yang bernafaskan Islam. Bahkan ada partai Islam yang dapat menembus 4 besar Pemilu legislative Indonesia beberapa waktu yang lalu.

B. Peran Negara dalam Islam
Sebagai Negara dengan mayoritas muslim yang terbesar di seluruh dunia, Negara Indonesia sudah sepatutnya menjamin hak-hak kaum muslimin. Dalam pemenuhan hak-hak itu timbullah peran Negara Indonesia yang menjamin rakyatnya dari kaum muslimin.
Menurut Kelany, Pemerintah Indonesia mempunyai sejumlah kebijakan dalam pembangunan bangsa melalui pembinaan umat beragama, antara lain:
1. Mendirikan Departemen Agama pada tanggal 3 Januari 1945, suatu departemen yang merealisasi sila pertama dari pancasila, dan sekaligus menjadi ciri khas Islam di Indonesia;
2. Menetapkan undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan;
3. Menyelenggarakan pengurusan ibadah haji di tanah air
4. Membentuk Majelis Ulama Indonesia pada tahun 1975
5. Melembagakan Musabaqah Tilawatil Qur’an secara Nasional dari tingkat rasional dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa, mendirikan dan meresmikan Masjid Istiqlal sebagai masjid yang sepenuhnya dibiayai pemerintahan/Negara membentuk Badan Amil Zakat,dll
6. Ikut serta membina kerukunan hidup umat beragama serta antarumat beragama, maupun antara umat beragama dan pemerintah
7. Membentuk secara Yuridis-Formal sebagian hukum Islam, yaitu penyelenggaraan peradilan Islam di Indonesia, dengan undang-undang pada tahun 1989.
8. Menetapkan hari-hari besar Islam sebagai hari libur nasional
9. Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan agam islam seperti Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, Universitas Islam Negeri, dan Universitas Islam Indonesia.
Oleh karena itu antara Islam dengan negara tidak dapat dipisahakan dan dipolarisasi satu sama lain karena Islam dan Negara mempunyai simbiosis mutualisme yang tak mungkin bisa hilang. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 13

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar